Hikayat Seorang Saudagar

>> Baca Part 1 Mulai dari sini

HIKAYAT SEORANG SAUDAGAR

Alkisah pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang saudagar yang kaya raya. Ia hidup bahagia bersama seorang istri yang cantik jelita di sebuah istana, ditemani keempat putranya yang tampan dan elok rupa.

Tahun demi tahun berganti, putra-putranya tumbuh besar dalam bergelimang harta. Hingga suatu hari, ajal sang saudagar telah tiba. Ia akhirnya meninggal dunia, mewariskan harta yang tiada tara.
HIKAYAT SEORANG SAUDAGAR

Babak berikutnya terjadi, keempat putranya berkelahi memperebutkan warisan tertinggi. Satu sama lain ingin menguasai, hingga keretakan keluarga tak terelakkan lagi. Demikianlah kisah tersebut berakhir di sini.

Saudara pasti menyangka kisah di atas adalah dongeng anak-anak pengantar tidur. Padahal cerita itu adalah kisah nyata. Saya sedang menceritakan Fred Koch, pendiri Koch Industries sebuah perusahaan minyak terbesar di Amerika.

Saudagar kaya itu meninggal tahun 1967 dan mewarisi kekayaan sebesar 5,6 miliar Dolar (setara dengan 64 triliun Rupiah). Jumlah sebesar inilah yang menyebabkan keempat anaknya bertengkar di pengadilan selama 16 tahun.

Masing-masing merasa bahwa mereka yang paling berhak atas sebagian besar harta ayahnya. Jutaan dolar digelontorkan satu sama lain untuk membayar pengacara termahal.

Hingga pada tahun 1983, pengadilan memutuskan perusahaan minyak itu jatuh kepada dua putra Koch yang bernama Charles dan David. Itupun setelah perundingan damai dengan biaya 12 triliun Rupiah.

Pelajaran apa yang kita dapatkan dari kisah sang saudagar ini? Bahwa meninggalkan harta kepada keluarga itu penting, tetapi meninggalkan ilmu dan akhlak jauh lebih penting.

Tidak ada yang salah jika seorang kepala keluarga sungguh-sungguh mempersiapkan bekal bagi anak dan istrinya. Rasulullah berpesan kepada Sahabat Saad,

إِنَّكَ أَنْ تَذَرَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَذَرَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ

"Sesungguhnya jika kamu meninggalkan ahli warismu banyak rezeki, itu lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan sedikit rezeki sehingga mereka terpaksa meminta-minta kepada sesama manusia."

(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)

Tetapi janganlah lupa bahwa yang paling utama adalah meninggalkan ilmu kepada keluarga kita. Inilah dia warisan paling berharga. Inilah dia warisan para nabi dan rasul.

Semoga kita semua dimampukan oleh Allah dalam setiap langkah ikhtiar kita menjemput rezeki untuk keluarga, dan tidak lupa semoga Allah menaungi putra-putri kita dengan ilmu dan teladan yang indah seperti yang diwariskan Rasulullah tercinta.

Benar sekali, rezeki dan ilmu adalah dua hal yang tak terpisahkan. Untuk itulah buku Hijrah Rezeki hadir, karena di dalamnya mengupas tuntas rahasia rezeki tanpa meninggalkan ilmu yang berharga dari teladan-teladan mulia.



Khusus bagi kita yang bertekad sungguh-sungguh mempersiapkan bekal bagi keluarga, dan tentunya tetap mengutamakan ilmu sebagai warisan paling berharga.

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

Baca Juga Artikel Tentang Hijrah Rezeki Lainnya:



Order Hijrah Rezeki

Comments