JANGAN JATUH JAUH-JAUH DARI POHONMU SENDIRI

>> Baca Part 1 Mulai dari sini

JANGAN JATUH JAUH-JAUH DARI POHONMU SENDIRIJANGAN JATUH JAUH-JAUH DARI POHONMU SENDIRI

Masih ingat peribahasa yang mengatakan bahwa buah jatuh tak jauh dari pohonnya? Artinya, seorang anak tak akan jauh berbeda dari orangtuanya. Begitu pula seorang murid tak akan jauh berbeda dari gurunya.

Lihatlah Imam Syafi'i, beliau teramat pakar dalam bidang fiqih, tak lain dan tak bukan karena gurunya juga pakar fiqih yang tiada duanya, yaitu Imam Malik. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya!

Peribahasa inilah yang beberapa waktu lalu mendadak selalu terngiang dalam benak saya. Apakah yang telah saya lakukan agar, sebagai buah, jatuhnya tidak jauh dari guru saya?

Ternyata, saya belum melakukan apa-apa! Ambil saja sebuah contoh kecil. Guru saya, suatu hari pernah mengumpulkan seluruh catatan yang beliau tulis sendiri saat masih belajar kepada orang-orang alim.

Hasilnya, kumpulan catatan beliau ternyata cukup untuk dijadikan buku sebanyak lima jilid tebal, masing-masing dua jilid untuk bidang tafsir dan tiga jilid untuk bidang hadist. Buku itu diberinya judul Fawaid Syatiriyah.

Luar biasa! Demikianlah salah satu usaha beliau dalam menyebarluaskan kebaikan. Bisakah saya mengikuti beliau? Rasanya tidak mudah, catatan saya selama belajar kelihatannya satu jilid pun tidak!

Tetapi bukan berarti saya hanya bisa pasrah. Satu tahun lalu saya mulai mengumpulkan kembali dan mengingat nasihat-nasihat para guru, khususnya tentang bidang rezeki.

Lalu dilengkapi dengan referensi dari tulisan-tulisan ulama, di antaranya buku berjudul Kaifa Takunu Ghaniyyan yang kalau diterjemahkan judul buku itu berarti "Bagaimana Cara Berlimpah Rezeki."

Serta diperkaya dengan cerita-cerita yang akrab terjadi di sekeliling kita sehari-hari, Alhamdulillah, dengan izin Allah, seluruh kombinasi catatan tersebut kini bisa menjadi sebuah buku!

Tentu saja buku ini tidak pantas dibandingkan dengan buku guru saya dalam cerita di atas. Bahkan dengan pembatas bukunya saja, buku ini masih tidak ada artinya.

Semoga Allah Yang Maha Luas rahmat-Nya tetap menilai usaha kecil ini dalam menyebarluaskan kebaikan. Semoga buah ini jatuh tak terlalu jauh dari pohonnya.

Insya Allah, buku ini akan diberi judul "Hijrah Rezeki" karena kecintaan saya pada sebuah ayat yang sangat mempesona dalam surat An-Nisaa,

وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً

"Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak."

Dua belas hari lagi, insya Allah buku ini siap dipesan. Semoga menjadi jalan keridhaan Allah bagi kita semua, penulis maupun pembacanya. Mohon doa yang tulus dari saudara ya.

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

Baca Juga Artikel Tentang Hijrah Rezeki Lainnya:



Order Hijrah Rezeki

Comments