MENATA HATI SEBELUM MENATA REZEKI

>> Baca Part 1 Mulai dari sini


MENATA HATI SEBELUM MENATA REZEKI

MENATA HATI SEBELUM MENATA REZEKI

Para sahabat Nabi memiliki cara pandang yang berbeda dengan orang biasa. Mereka punya penilaian tersendiri tentang berbagai aspek kehidupan. Pola pikir inilah yang menyebabkan mereka juga melakukan perbuatan yang berbeda.

Contohnya dalam hal ekonomi, para Sahabat berkeyakinan bahwa seorang muslim tak bisa dipisahkan dari kegiatan bisnis. Di mana ada pusat kegiatan ekonomi, di sanalah umat Islam juga ada.

Tidak heran Sahabat Abu Bakar As-Sidiq meski telah menjadi kepala negara, Beliau tetap menyisihkan kesibukannya di pasar untuk berbisnis. Sampai orang-orang berkata kepadanya,

"Wahai Khalifah, mengapa engkau berada di sini? Bukankah engkau harus melaksanakan tugas-tugas pemerintahan?"

Sahabat Abu Bakar menjawab,

افرضوا لي فرضًا

"Sebutkan kewajiban apa lagi yang harus aku jalani sebagai Khalifah!"

Maksudnya, Sahabat Abu Bakar telah menyelesaikan tugas kenegaraan, maka saat itu waktunya bagi Beliau untuk menjalankan bisnis.

Lihatlah bagaimana kepala negara masih rela terjun ke pasar, tentu karena pandangan yang Beliau yakini bahwa seorang muslim harus aktif di pusat ekonomi, bukan mengandalkan jabatan sebagai sumber penghasilan.

Contoh lainnya, ketika Sahabat Abdurrahman bin Auf pertama kali hijrah ke Madinah, ia ditawari sejumlah uang dan tempat tinggal, namun ditolaknya dengan lembut sambil berkata,

دلني على السوق

"Tunjukkan saja padaku di mana letaknya pasar?"

Lihat lagi bagaimana seorang yang sudah ditawarkan kenyamanan, tetapi Beliau justru memilih berniaga dengan tangannya sendiri di pasar. Kalau bukan karena pola pikir Beliau tentang ekonomi, tentu lebih mudah menerima semua tawaran itu sambil berpangku tangan.

Jadi, pola pikir itu penting. Pandangan dan keyakinan ternyata menentukan tindakan seseorang. Inilah yang disebut mindset. Sahabat Abu Bakar dan Sahabat Abdurrahman bin Auf adalah contoh para pemilik mindset sukses. Tak heran kedua sahabat mulia ini juga berlimpah rezeki.

Sesungguhnya banyak sekali mindset yang diajarkan Al-Quran dan dicontohkan Rasulullah tentang rezeki. Lima di antaranya dijabarkan dengan detail dan mendalam pada Bab II yang berjudul "Hati-hati dengan Pergerakan Hati". Kelimanya penting, dan sayang sekali jika diabaikan begitu saja.

Setelah mengetahui bagaimana menata hati, dan memprogram ulang pola pikir kita, insya Allah rezeki akan mengalir deras, dan tentu saja kecintaan kita kepada Al-Quran dan Hadist semakin bertambah demi mengetahui segala hal telah dijelaskan dengan begitu lengkap.

Sejarah para sahabat Nabi telah membuktikan betapa pentingnya cara kita memandang segala aspek kehidupan ini. Dengan memperbaiki pandangan, bukan hanya bisa tambah rezeki, atau naik rezeki, melainkan hijrah rezeki!

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

Baca Juga Artikel Tentang Hijrah Rezeki Lainnya:



Order Hijrah Rezeki

Comments