Prinsip Rezeki yang Terlupakan

>> Baca Part 1 Mulai dari sini

SATU LAGI PRINSIP REZEKI YANG TERKADANG KITA LUPAKAN

Hampir semua orang yang baru kembali dari kampung halaman pasti membawa banyak oleh-oleh untuk para tetangga di tempat tinggalnya. Saya sendiri dari Cirebon bawa kerupuk, gula batu, dan lain sebagainya. Siapa yang mau? Silahkan mampir ke rumah ya sebelum kehabisan.
 
Hijrah Rezeki Ahmad Mukafi Arafat

Bukan hanya makanan, tahun ini saya juga membawa oleh-oleh berupa ilmu. Siapa yang mau? Untuk yang satu ini tak perlu datang ke rumah, sebab saya akan sampaikan sekarang.

Jadi saat di kampung saya mendengar curhat dari salah satu Bibi yang bercerita tentang usahanya. Beliau adalah pemilik sebuah toko di pasar. Tentu saja jika tiba bulan Ramadhan tokonya ramai, sama seperti semua toko lain pada umumnya.

Hanya saja tahun ini, meskipun tetap ramai, tetapi tidak bombastis seperti tahun kemarin. Lalu mulailah beliau berpendapat tentang hal ini dengan sudut pandang yang luar biasa.

"Tahun ini kan anak Bibi yang perempuan sudah bekerja di rumah sakit. Sudah punya gaji sendiri. Anak yang lelaki juga sudah wirausaha membuka bisnis, sudah punya penghasilan sendiri,"

Memang beliau memiliki tiga orang anak. Yang terakhir laki-laki juga dan masih sekolah. Lalu apa hubungannya dengan omset toko yang menurun? Beliau pun melanjutkan,

"Jadi wajar aja kalau rezeki toko berkurang tahun ini. Karena rezeki anak-anak yang tadinya dititipkan Allah sama Bibi, sekarang sudah diambil sendiri-sendiri oleh mereka!"

Subhanallah. Demikianlah bagaimana beliau begitu yakin bahwa rezeki sudah diatur sebaik-baiknya oleh Allah. Sebagian milik kita sendiri, dan sebagian lagi milik orang lain yang Allah titipkan dalam rezeki kita tersebut.

Sejak hari itu, terjawablah pertanyaan saya selama ini mengapa salah seorang guru saya di Jakarta, yang mengasuh lebih dari lima puluh anak yatim, selalu mendapat rezeki yang berlimpah setiap bulan.

Tidak lain dan tidak bukan, tentu saja karena Allah yang menitipkan anak-anak yatim tersebut juga menitipkan rezeki mereka kepadanya.

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

Baca Juga Artikel Tentang Hijrah Rezeki Lainnya:



Order Hijrah Rezeki

Comments