SIAPA YANG MEMBATASI WILAYAH ANDA-1

>> Baca Part 1 Mulai dari sini

SIAPA YANG MEMBATASI WILAYAH ANDASIAPA YANG MEMBATASI WILAYAH ANDA?

Minggu pagi, jika kebetulan sedang menginap di Bandung, saya biasanya bersama keluarga berolahraga di Spot Jabar yang lokasinya masih satu perumahan dengan ibu mertua di Arcamanik.

Suasananya cukup nyaman untuk jogging. Pertama kali mencoba jalur yang melingkari bagian terluar area tersebut, saya pikir jarak tempuhnya lebih panjang dari rute yang biasa saya capai di Jakarta.

Oleh karena itu, kesempatan buat saya untuk menambah porsi olahraga. Setiap lari di Spot Jabar, target saya harus sanggup satu putaran!

Alhamdulillah, setelah membuat batas ideal adalah satu putaran, sejak itu saya selalu mencapai terus target tersebut. Seperti ada sebuah kebanggaan tersendiri jika saya berhasil mencapainya.

Sampai suatu hari. Secara tidak sengaja istri bercerita tentang Spot Jabar kepada kakak perempuannya, dan ternyata ia juga biasa jogging di sana. Dengan mimik yang datar, ia mengatakan biasanya sebanyak tiga putaran! Paling minimal pun jika sedang ada keperluan, setidaknya target dua putaran!

Mata saya terbelalak mendengarnya. Tiga putaran? Seorang ibu rumah tangga yang usianya 15 tahun lebih tua dari saya sanggup tiga putaran?

Tiba-tiba saja otak saya berhalusinasi. Saya membayangkan betapa kerdilnya diri ini yang hanya memasang target satu putaran. Tak heran hasilnya juga tak pernah lebih dari itu. Karena memang saya sendiri yang membatasi kemampuan saya.

Siapa sangka, ternyata ada orang lain yang memasang batas target lebih tinggi, dan ia berhasil mencapainya. Jadi benarkah kemampuan seseorang tergantung pada target dalam pikirannya sendiri? Seperti ada benarnya.

Bukankah Aristoteles pernah berujar, Limits exist only in the mind. Batas sebuah kemampuan itu hanya ada dalam pikiran.

Oleh karena itu, hati-hati dengan apa yang kita pikirkan. Masih ingat teori martabak hangus? Bahwa semua manusia sama sempurnanya. Jika seseorang sanggup melakukan sesuatu, maka pasti sesuatu itu bisa dilakukan pula oleh orang lainnya lagi.

Kecuali jika si orang lain tersebut sudah duluan merasa tidak mampu dalam pikirannya! Jadi siapa sebenarnya yang membatasi kemampuan kita, kalau bukan diri kita sendiri?

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

Baca Juga Artikel Tentang Hijrah Rezeki Lainnya:



Order Hijrah Rezeki

Comments